https://palangkaraya.times.co.id/
Berita

Ibas jadi Dosen Tamu di Universiti Malaya, Tegaskan ASEAN sebagai Perekat Persatuan

Jumat, 02 Mei 2025 - 08:51
Ibas jadi Dosen Tamu di Universiti Malaya, Tegaskan ASEAN sebagai Perekat Persatuan Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), saat memberikan kuliah umum bertajuk “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Universiti Malaya. (FOTO: dok MPR RI)

TIMES PALANGKARAYA, JAKARTA – Dalam kuliah umum bertajuk “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Universiti Malaya, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan pentingnya persatuan dan netralitas ASEAN di tengah ketegangan geopolitik global. Acara yang digelar di Auditorium Faculty of Business & Economics ini dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, serta perwakilan organisasi mahasiswa.

Ibas menyoroti kompleksnya dinamika dunia saat ini, mulai dari konflik Rusia-Ukraina hingga persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok, yang turut memengaruhi stabilitas ekonomi dan politik di Asia Tenggara. Namun, ia menegaskan bahwa ASEAN tidak perlu terjerat dalam polarisasi kekuatan global.

“Kita hidup di era di mana perubahan besar terjadi setiap hari. Konflik seperti perang Rusia-Ukraina, meski jauh dari wilayah kita, berdampak pada kenaikan harga energi dan pangan. Sementara itu, ketegangan antara AS dan Tiongkok menciptakan tekanan bagi banyak negara untuk memilih pihak,” ujarnya.

Namun, ASEAN memilih jalan lain: netralitas, persatuan, dan kerja sama. “Kami tidak ingin terlibat dalam persaingan kekuatan besar. Prinsip kami sederhana: ‘A Million Friends and Zero Enemies’. ASEAN harus menjadi jembatan dialog, bukan medan pertarungan kepentingan global,” tegas Ibas.

Kekuatan ASEAN Ada pada Kebersamaan

Menurut Ibas, kekuatan utama ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bersatu dan berbicara dengan satu suara. “Ketika kita solid, ASEAN bukan sekadar pion dalam permainan geopolitik, melainkan pemain yang diperhitungkan,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai. “Dengan menjaga netralitas, ASEAN telah berkontribusi pada stabilitas kawasan. Kita harus memastikan bahwa persaingan global tidak mengganggu perdamaian dan kemakmuran di Asia Tenggara.”

Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian, Associate Deputy Vice-Chancellor (Academic & International) Universiti Malaya, menyambut baik kehadiran Ibas. “Kuliah hari ini membuktikan kolaborasi antara akademisi dan pembuat kebijakan dapat memperkaya wawasan bersama. Kehadiran Dr. Edhie Baskoro juga mempererat hubungan Malaysia-Indonesia dan semangat ASEAN.”

Sementara itu, Muhammad Zuhud, Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia, mengapresiasi diskusi yang digelar. “Kami sangat berterima kasih atas insight yang diberikan. Semoga mahasiswa dari berbagai negara juga mendapat kesempatan serupa untuk memahami peran ASEAN di panggung global.”

Kuliah umum ini menegaskan bahwa di tengah dunia yang semakin terpolarisasi, ASEAN dapat menjadi contoh bagaimana persatuan, dialog, dan kerja sama mampu menciptakan stabilitas. Seperti disampaikan Ibas: “Masa depan ASEAN tergantung pada komitmen kita untuk tetap bersatu, netral, dan menjalin persahabatan dengan semua bangsa.” (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palangkaraya just now

Welcome to TIMES Palangkaraya

TIMES Palangkaraya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.