TIMES PALANGKARAYA, MAJALENGKA – Langit di atas Kabupaten Majalengka masih mengguyurkan gerimis. Di tengah dinginnya udara serta jalan pematang sawah yang becek dan berlumpur, langkah penuh keteguhan terlihat dari sosok Bupati Majalengka, H Eman Suherman.
Dengan hati yang tulus, bersama sang istri Hj Iim Maemunah Suherman dan Ketua Baznas Majalengka H Agus Asri Sabana, mereka berjalan menyusuri jalan licin menuju sebuah gubuk sederhana milik Nenek Juliah, 65 tahun di Blok Sukawangi, Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.
Di balik gubuk kayu itu, tersimpan kisah perjuangan seorang nenek yang memilih menjual rumah warisan satu-satunya di Desa Cengal, Kecamatan Maja, demi sebidang tanah garapan.
Bersama anak dan dua cucunya, ia membangun kehidupan sederhana, jauh dari gemerlap kota, namun sarat dengan pengorbanan. Hidup di gubuk kecil tak pernah mudah.
Salah satu cucunya, Lisna, kini bersekolah di Madrasah Aliyah, sementara adiknya masih duduk di bangku TK Banjaran.
Keduanya belum terdaftar sebagai penduduk Desa Banjaran karena terkendala administrasi kependudukan. Meski begitu, semangat untuk belajar dan bertahan hidup tetap mereka genggam erat.
Menyaksikan langsung kondisi tersebut, Bupati Majalengka tak tinggal diam. Ia menyerahkan bantuan dari Program Baznas Kabupaten Majalengka berupa dana Rp15 juta dan paket sembako.
Harapannya, rumah Nenek Juliah dapat segera diperbaiki, sehingga layak dihuni bersama keluarganya.
"Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud nyata kepedulian dan empati kami terhadap warga. Semoga bantuan ini bisa memberi harapan baru bagi Nenek Juliah dan cucu-cucunya,” ungkap Bupati dengan nada haru, Jumat (12/9/2025).
Kisah ini menyentuh hati, mengingatkan bahwa kepemimpinan sejati adalah hadir di tengah rakyat Majalengka, merasakan denyut kehidupan mereka, dan mengulurkan tangan ketika mereka membutuhkan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menyusuri Jalan Berlumpur, Gubuk Reyot Jadi Saksi Kepedulian Bupati Majalengka
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Ronny Wicaksono |