TIMES PALANGKARAYA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dijadwalkan menggelar rapat gabungan antara Pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah pada Sabtu, 13 Desember 2025. Rapat ini akan berlangsung di Aula Lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.

Rapat gabungan tersebut akan membahas dua agenda penting, yakni evaluasi kinerja kepengurusan serta pembahasan usulan pergantian antarwaktu (PAW) di lingkungan PBNU. Informasi ini tertuang dalam surat resmi PBNU tertanggal 6 Desember 2025 bernomor 4804/PB.01/A.I.01.03/99/12/2025.

Surat undangan rapat ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU KH. Anwar Iskandar, Katib Syuriyah PBNU KH. Ahmad Tajul Mafakhir, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU KH. Imron Rosyadi Hamid.

Rapat akan dihadiri oleh Pengurus Besar Harian Syuriyah dan Pengurus Besar Harian Tanfidziyah PBNU, dengan tembusan kepada Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar.

Agenda evaluasi kinerja diperkirakan akan menyoroti pelaksanaan program, efektivitas kerja kelembagaan, serta dinamika internal kepengurusan selama masa berjalan. Sementara itu, pembahasan PAW menjadi bagian dari upaya menjaga kesinambungan kepemimpinan organisasi sesuai mekanisme jam’iyyah.

Sebelum rapat gabungan digelar, PBNU juga menjadwalkan dua rapat pleno yang berlangsung secara berurutan pada awal Desember. Rangkaian pleno ini menjadi bagian dari proses konsolidasi organisasi di tingkat pusat.

Rapat pleno pertama direncanakan berlangsung pada Selasa hingga Rabu, 9–10 Desember 2025, bertempat di Hotel Sultan, Jakarta. Pleno ini akan membahas dua agenda utama, yakni penyampaian hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU serta penetapan Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU.

Agenda tersebut tercantum dalam surat PBNU tertanggal 2 Desember 2025 dengan nomor 4799/PB.02/A.I.01.01/99/12/2025, yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar dan Katib Syuriyah PBNU KH. Ahmad Tajul Mafakhir.

Dalam surat undangan dijelaskan bahwa pleno Syuriyah menjadi forum strategis untuk merespons dinamika organisasi dan menentukan langkah kelembagaan ke depan, termasuk penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU secara kolektif.

Sementara itu, rapat pleno kedua dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 11 Desember 2025, dan akan digelar di Aula Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Pleno ini akan membahas tiga agenda utama, yaitu evaluasi program kerja, konsolidasi organisasi, serta penanggulangan bencana.

Rapat pleno kedua tersebut berdasarkan surat PBNU tertanggal 4 Desember 2025 bernomor 4803/PB.01/A.I.01.01/99/12/2025. Surat ini ditandatangani Rais Syuriyah PBNU KH. A. Mu’adz Thohir, Katib Syuriyah PBNU KH. Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H. Najib Azca.

Agenda konsolidasi dipandang penting untuk menyamakan persepsi antar-pengurus terkait arah dan prioritas kerja PBNU ke depan. Adapun pembahasan penanggulangan bencana dinilai relevan dengan peran strategis NU dalam kegiatan sosial kemanusiaan, khususnya dalam merespons bencana alam di berbagai daerah.

Rangkaian rapat pleno dan rapat gabungan Syuriyah–Tanfidziyah ini mencerminkan upaya PBNU menjaga tata kelola organisasi tetap berjalan sesuai mekanisme dan tradisi jam’iyyah. Forum-forum tersebut juga menjadi ruang pengambilan keputusan strategis yang berdampak langsung pada jalannya kepengurusan dan program NU di tingkat nasional.

Informasi agenda rapat ini sebagaimana tertuang dalam surat resmi PBNU dilansir dari laporan NU Online. (*)